Kabel Bawah Tanah

Kabel Bawah Tanah : Keuntungan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui

Kabel bawah tanah adalah jenis kabel listrik yang ditanam di dalam tanah, biasanya digunakan untuk menghubungkan utilitas bangunan seperti jaringan listrik, gas, dan air. Dalam artikel ini, kita akan membahas keuntungan dan kekurangan kabel bawah tanah, serta cara mendeteksi dan memasangnya.

Keuntungan Kabel Bawah Tanah

1. Tahan Cuaca:
   Kabel bawah tanah lebih tahan terhadap cuaca buruk seperti panas, angin kencang, hujan lebat, dan sambaran petir.
2. Minim Radiasi Magnetik:
   Karena berada di dalam tanah, kabel bawah tanah memiliki dampak radiasi magnetik yang lebih kecil dibandingkan dengan instalasi kabel di atas tanah.
3. Lebih Awet:
   Kabel bawah tanah memiliki batas umur pakain yang tiga kali lipat dari saluran udara. Ini berarti mereka lebih awet dan memerlukan perawatan yang lebih sedikit.
4. Unggul Secara Estetika:
   Kabel bawah tanah tidak mengganggu keindahan kota dan membuat tempat sekitar lebih rapi.

Kekurangan Kabel Bawah Tanah

1. Biaya Investasi yang Mahal:
   Pemasangan kabel bawah tanah lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara. Hal ini disebabkan oleh biaya penggalian, pengecoran, dan perawatan yang lebih tinggi.
2. Harga Kabel yang Mahal:
   Kabel bawah tanah biasanya lebih mahal daripada kabel yang digunakan untuk saluran udara. Hal ini karena kualitas dan material yang lebih baik.
3. Kerusakan Permanen:
   Jika terjadi kerusakan pada kabel bawah tanah, umumnya kerusakan tersebut bersifat permanen dan memerlukan penggantian seluruh kabel. Hal ini dapat menyebabkan biaya yang lebih besar.
4. Tidak Fleksibel:
   Kabel bawah tanah tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan. Jika terjadi perubahan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan lebih besar.
5. Biaya Pemakaian yang Mahal:
   Biaya pemakaian kabel bawah tanah biasanya lebih besar atau lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara. Hal ini disebabkan oleh biaya perawatan dan perbaikan yang lebih tinggi.

Jenis Kabel Bawah Tanah

Kabel bawah tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan konduktor, ukuran voltase, struktur kabel, tipe insulasi, dan tipe instalasi. Beberapa jenis kabel bawah tanah termasuk:

• Single-core/satu hantaran: Menghantarkan tegangan lebih dari 66 kV.
• Three-core/tiga hantaran: Menghantarkan tegangan 66 kV.
• Direct-buried: Konduktor langsung terkubur di bawah tanah.
• Trough: Penggalian lubang di permukaan tanah, lalu dipasang kabel.
• Tunnel: Penggalian terowongan untuk memasang kabel, terutama jika melewati sungai.
• Insulasi Gas: Kabel yang menghantarkan tegangan listrik yang lebih tinggi.

Cara Mendeteksi Kabel Bawah Tanah

Untuk mendeteksi kabel bawah tanah, dapat digunakan alat profesional seperti Radiodetection cable detector (RD7100, RD7200, RD8100, dan RD8200). Alat ini dapat mendeteksi berbagai jenis kabel, memetakan letak dan kedalaman mereka, sehingga memudahkan dalam proses perbaikan.

Cara Pemasangan

Pemasangan kabel bawah tanah melibatkan beberapa tahap, termasuk:

1. Penggalian Lubang:
   
   Penggalian lubang di bawah tanah untuk menanam kabel.
   
2. Pemasangan Kabel:
   
   Menanam kabel di dalam lubang yang sudah digali.
   
3. Pengecoran:
   Pengecoran pasir atau material lain di sekitar kabel untuk memberikan perlindungan mekanis.
   
4. Pengurugan:
   
   Pengurugan tanah di atas kabel untuk menutupi lubang dan membuat permukaan rata.
   
5. Penandaan:
   
   Penandaan dengan pita peringatan atau Cable Route Marker untuk menandai jalur kabel.

Kesimpulan

Kabel bawah tanah memiliki banyak keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan. Pemilihan jenis kabel dan metode pemasangan yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja dan kehandalan sistem distribusi listrik.